Metroseksualisme Kaum Klasik Kapitalis
Author: Admin | Category: fenomena, olahraga, profesi, sex | Tags: puisi beladiri, puisi birahi, puisi curcol, puisi erotis, puisi galau, puisi gigolo, puisi lonte, puisi lucu, puisi mesum, puisi mistis, puisi nyeleneh, puisi pelacuran, puisi pemuas wanita, puisi romantis, puisi seks, puisi taekwondo, rahasia gigolo
Biasa nongkrong di cafe atau di pusat-pusat perbelanjaan
Kadang sambil ngerokok atau pura-pura baca koran
Ada yang sibuk mainin hape, ada yang pura-pura smsan
Ada yang sambil ngopi dan makan cake, tapi mata sibuk jelalatan
Ini profesi memang butuh kejelian
Mengamati mana yang prospek jadi calon klien mana yang bukan
Yang penting sabar dan jangan salah sasaran
Ada rekan seprofesi yang salah terka dalam pandangan
Akhirnya kena tampar jadi imbalan
Udah gitu diusir satpam jadi bonus tambahan
Rasa malu udah jadi nomer kesekian
Makanya kadang banyak rekan-rekan sekarang lebih nunggu klien datang sendiri dan menanyakan kebenaran
Kode koran diapit di ketiak tentu sudah ketingalan
Kode mengisap rokok yang tak dinyalakan masih jadi andalan
Tapi beda daerah beda kode penugasan
Tentunya kalau kamu pengen tahu kodenya kamu ga bisa cari tahu di satu kosong delapan
Ada yang dipake untuk jam-jam-an ada yang bisa harian
Ada yang dapet rumah ada yang cuma dapet pakaian
Ada yang sistem sewa ada yang jadi peliharaan
Ada yang ketangkep suaminya ada juga yang kena sweeping warga aka kena grebekan
Aku seorang gigolo
Pemuas wanita kelas atas yang pro
Tubuhku tinggi, badanku atletis, dan penampilanku macho
Badanku wangi, rambutku klimis, dan wajahku indo
Senyumku ramah, tutur kataku sopan, IQ ku diatas rata-rata, serta ga pake kepo
Dan aku juga pemegang sabuk ban hitam taekwondo
Tentunya aku hanya terima klien perempuan dan ga buat gay atau kaum homo
Apalagi bencong, meski kamu bayar aku double, pasti aku bilang no!!
Bayaranku mahal karena semua syarat-syarat yang diminta para klien semua kumiliki
Klienku jarang menawar, karena begitu lihat aku, serasa udah sehidup-semati
Mata mereka menerawang dari rambut hingga ujung kaki
Hanya anggukan demi anggukan kulihat dari wanita yang tak diurus oleh sang suami
Tangannya menggengam jariku erat-erat ketika kita berkenalan seolah-olah aku bakal lari
Senyumnya tak lepas-lepas dari wajahnya seakan-akan baru menemukan peta harta karun tersembunyi
Bisa saja peta menuju kepuasan batin dan gairah diri
Mungkin mereka memang butuh keberadaan seorang laki-laki sejati
Lelaki yang mampu memuaskan hasrat seksual mereka sekaligus juga bisa mengayomi
Yang tak bisa mereka dapatkan dari pasangan resmi
Meski ini sebuah ironi
Tapi aku senang bisa membantu para wanita kesepian ini
Tentunya jasaku harus dibayar agar aku bisa bekerja dari malam hingga pagi
Dan tak seperti Deuce Bigalow di tivi
Yang bekerja tanpa memikirkan kode etik profesi
Disini aku coba memuaskan pelanggan dengan etika dan semangat melayani
Tanpa memainkan perasaan dan sebuah hati
Bagaimanapun juga ini cuman sementara dan pasti ada saatnya berhenti
Dulu sebelum laku
Aku sering nongkrong di lounge bandara, pub, bar, restoran, parkiran dan kadang pabrik tahu
Emang ada klien di pabrik? Banyak yang bertanya-tanya kepadaku
Secara disana aku memang kadang sering jemput istriku yang kerja di situ
Statusku tak menghalangi pekerjaanku
Istriku pun sebenarnya tak tau menahu
Taunya cuman aku kerja di sebuah perusahaan konveksi baju
Semoga sampai profesiku berakhir, ini tetap akan jadi sebuah rahasia berdebu
Main di ranjang itu jadi hal biasa
Main di atap rumah itu jadi tantangan berikutnya
Main di teras kadang diintip tetangga
Main di halaman belakang kadang kena tahi anjingnya
Ada yang pendiam ada juga yang ceriwis
Ada yang tampangnya kaya Shrek ada juga yang manis
Ada yang baunya wangi bidadari ada juga yang wangi ikan kembung bumbu tumis
Ada yang istri pejabat, ada yang istri usahawan, mulai dari pemilik tambang sampai pengusaha pukis
Ada yang bayar dan alhamdulilah belum ada yang gratis
Ada yang main normal dan ada juga yang agak melenceng habis
Ada yang baik ada juga yang sadis
Ada yang galak ada juga yang romantis
Ada yang bondage ada juga yang sadoma sokis
Ada yang napasnya panjang ada yang senin-kemis
Ada yang relijius ada juga yang mistis
Ada yang mainnya cuman mendesah-desah, ada juga yang mendesis-desis
Sampai keder kamu ini wanita kesepian apa siluman ular sis!
… please read the edited version in the Jakarta Breaking Poetry Book…
[this poetry has been included in “Jakarta Breaking Poetry” book]
related posts:
Buku Puisi Romantis
Puisi Profesi
- Median Pemisah Jalur Kebencian
- Model Depresi Linear Berganda
- Mangrove Suci Dermaga Pelabuhan Asmara
- Metal Satanis Virus Penggetar Sukma
- Menantu Peraih Nobel Kehidupan
Puisi Sex
- Mahkamah Angker Konstitusi Dimensi Astral
- Massa Jenis Komoditas Gadis Ibukota
- Mars Venis Ketua Ranting Hedonisme
- Memburu Penculik Bersilikon Cair
- Mitos Pejantan Tangguh Anti Sildenafil Sitrat
Puisi Fenomena
Published: March 27, 2014 | Comments: