Mangrove Suci Dermaga Pelabuhan Asmara
Author: Admin | Category: profesi, transportasi | Tags: puisi abk, puisi absurd, puisi anak pulau, puisi anti mainstream, puisi banyolan, puisi jenaka, puisi kapal ojek, puisi konyol, puisi liburan, puisi nelayan, puisi ojek kapal, puisi pelabuhan, puisi pelaut, puisi pulau seribu, puisi pulau tidung, puisi travel, puisi wisata
Duduk santai di atas geladak
Memandangi buih buih di lautan yang dibawa ombak
Biasanya kondisi kapalku ini penuh sesak
Tapi rupanya hari ini masih ada ruang tersisa buat gerak
Lumayan aku jadi bisa selonjoran di sini sambil menenggak tuak
Sembari ngegodain penumpang cantik yang daritadi membuatku teringat akan mantan pacarku yang sangat suka salak
Siapa tau perkenalan ini bisa berlanjut ke level yang lebih menghentak
Tentunya jangan sampai cuman sebatas hubungan adik kakak
Aku seorang kapten kapal di kapal ojek ini
Meski sebenernya di sini ga ada kepastian struktur organisasi
Orang anak buah kapalku juga cuman sebiji
Yang kadang menggantikanku kalau lagi ngerayu penumpang sebagai seorang juru mudi
Apalagi akhir-akhir ini makin banyak penumpang yang cantik-cantik kaya bidadari
Tentunya akan jadi mubazir apabila kesempatan memperkenalkan diri sampai terlewati
Maklum saja, namanya juga sudah menjomblo tahunan tentu mengharap kehadiran seseorang yang bisa diperistri
Tentu saja buat pria gay dan transgeder jangan coba-coba kalian cari-cari kesempatan mendekati
Jabatanku mungkin tak sementereng nakhoda di sebuah kapal pesiar yang memiliki prestise lebih tinggi
Pakai seragam sea captain yang sangat gagah dan bikin iri
Sedang aku cuman pakai kaos oblong seadanya, yang sudah tiga hari ga pake repot ganti
Apa ini yang membuat cewe-cewe calon istri masa depan ogah memberikan nomer handphone secara pasti
Padahal aku sudah siap menjadi nakhoda di samudera hati mereka yang suci
Dan sudah kusiapkan dermaga cinta sebagai tempat mengucap janji sakral pernikahan kita nanti
Tapi apa daya calon ibu anak-anakku di masa depan masih menjadi misteri
Kapal ojekku memang masih tradisional yang terbuat dari berbagai macam material kayu
Dengan menggunakan mesin buatan cungkuo yang kadang suka mati sendiri tanpa ada yang tau
Kadang jalannya bisa cepet sampai belasan knot dan kadang lelet kaya ikan sapu-sapu
Secara mau beli mesin kapal yang bermerk internasional tapi kondisi finansial tak menentu
Orang beli kapal ini juga sampai harus gadai rumah warisan ortu
Ahhh, jadi kelepasan.. setidaknya kini kamu tahu bakal tinggal di mana kalau menikah denganku
Di anjungan kapalku ga bakal kamu jumpai peralatan elektronik yang canggih dan terpadu
Boro-boro peralatan navigasi modern kaya GPS, radar, marine sextant, telepon satelit, ataupun sonar fishfinder jenis terbaru
Orang untuk penunjuk arah aja, aku pakai kompas yang ada di gantungan kunci hadiah suvenir pernikahan temanku dulu
Meski bentuknya kecil, tapi kompasnya masih bekerja dengan baik sebagai alat penunjuk arah yang jitu
Tentunya untuk soal arah mata angin dibantu juga dengan pengalamanku bertahun-tahun sebagai pelaut ulung yang tak pernah ragu
Dan tak lupa juga selalu doa kepada Yang MahaKuasa agar selalu diarahkan ke tempat yang ku mau
Secara dulu pernah tersesat di laut, eh setelah habis doa, ada salah satu penumpang yang langsung bisa bantu
Doski buka googlemaps di hapenya, dan kapalku pun bisa kembali melaju
Kini persaingan dunia bisnis transportasi air ini makin ketat
Dengan munculnya kapal speedboat milik swasta yang tentunya larinya jauh lebih cepat
Ditambah makin banyaknya jadwal operasi kapal milik Pemprov DKI Jakarta dengan waktu keberangkatan yang tepat
Belum kalau ada kapal-kapal saingan yang suka ngangkut penumpang sampai overload
Dan lagi kapal-kapal feri nelayan yang suka mengambil jatah penumpang meski ga mengantongi surat ijin dan sertifikat
Tentu saja pemasukanku jadi berkurang, apalagi kalau bukan hari weekend atau musim liburan yang padat
Penumpang kapal ojek sepi, tapi mau gak mau kapalku harus tetap berangkat
Secara tak mau kukecewakan orang-orang yang sudah ada di atas kapal yang merapat
Meski kalau hari biasa yang naik cuman ibu-ibu dan bapak-bapak yang sudah tua dan berkulit pucat
Tapi siapa tau dari mereka-mereka yang naik ada yang bakal jadi calon mertua yang penuh martabat
Semoga saja mereka sudi mengenalkan diriku sama anaknya yang masih singel, ayu, dan terawat
Mau masih abege, mau stw, mau masih perawan, ataupun janda, asalkan cocok, semua aku sikat
Meski kondisi kapalku kurang fit kalau urusan kecepatan tapi itu karena aku teguh memegang visi dan misi kapalku
Yaitu biar pelan tapi asalkan semua selamat selalu
Tentunya kapal ojek tradisional ini dijamin pasti mengantarmu dengan selamat ke pulau-pulau yang hendak kamu tuju
Entah tujuanmu di sana untuk snorkeling, diving, berenang, atau cuman main-main pasir kaya masih cupu
Entah kamu niat mau lihat cagar alam burung, jembatan cinta hutan mangrove, undersea aquarium, ataupun penangkaran penyu
Entah kamu mau island hopping, nanem tumbuhan bakau, hunting foto, sepedaan, camping, atau memang sengaja ke pulau buat barbekyu
Entah kamu cuman mau menikmati matahari terbit, sunset, udara laut, dan keindahan pulau
Ataupun kamu lagi ingin lari dari rutinitas sehari-hari dan memang cari liburan wisata bahari yang berkualitas nan bermutu
Dengan kapal ojekku semua itu bakal terwujud dalam satu paket perjalanan yang nyaman dan syahdu
Apalagi kalau kamu ke pulau-pulau itu sengaja untuk cari jodoh buat menemanimu mengarungi samudera kehidupan yang kelabu
Congraatsss neng, kamu sudah bertemu dengan calon pasangan tepat hidupmu
related posts:
Puisi Transportasi
- Mangrove Suci Dermaga Pelabuhan Asmara
- Momentum Koalisi Liar Permanen
- Macet Erotis Republik Brotowali
- Mesosfer Halimun Gunung Salak
- Metafora Kronis Pejabat Istana Iblis
- Media Fantasi Meriah Wahana Hiburan Ekonomi Susah
- Mati Di Perlintasan Tesla
Puisi Profesi
Published: October 10, 2014 | Comments:
