Merdeka Yang Kami Mau
Author: Admin | Category: politik | Tags: bukan puisi ahmad fathanah, puisi bangsa, puisi bispak, puisi curcol, puisi curhat, puisi kemerdekaan, puisi korupsi, puisi koruptor, puisi lonte, puisi mahasiswi, puisi merdeka, puisi pemilu, puisi perjuangan, puisi politik, puisi prihatin, puisi sby
Merah Darahku Putih Tulangku
Itu mungkin telah berlalu
Kini bahkan darah para Pemimpin tak lagi semerah dulu
Dan tulangnya penuh cacing dan benalu
Semangat membara untuk bangsa
Kini telah tergantikan oleh kemilau permata
Menumpuk kekayaan dan memupuk harta
Tak lagi berpikir untuk kepentingan rakyat ataupun negara
Rakyat butuh pemimpin yang layak jadi panutan
Bukan pemimpin yang lembek dan selalu main perasaan
Rakyat butuh pemimpin yang tegas dan tak takut akan kritik serta ancaman
Bukan Pemimpin yang hobi mengumbar janji dan sekedar pengharapan
Kamu bilang ini Merdeka
Tapi rakyat masih menderita
Kamu bilang rakyatmu hidup tenteram dan bahagia
Kalau saja kamu tahu masih ada yang makan sepiring untuk bertiga
Kamu bilang pemerintahanmu berhasil
Tapi hasil kerjamu nihil
Kamu bilang Pemerintahanmu adil
Kalau saja kamu tahu untuk biaya sekolah aja masih ada yang harus mencicil
Kamu bilang kamu bawa perubahan
Tapi hanya kekayaanmu yang berubah signifikan
Kamu bilang Lanjutkan
Kalau saja kamu tahu ini saatnya berhenti dan cukup sekian
Merah Darahku Putih Tulangku
Mungkin hanya ada di dalam lagu kebyar kebyar pelangi jingga
Secara kini semangatmu tak lagi cetar membahana
Mungkin sudah jadi pink darahmu dan keropos tulangmu
Jangan lagi kamu bilang semua ini untuk rakyat
Ketika kamu hanya bisa peras segala tetes keringat
Ketika kamu hanya bisa main ke hotel untuk sang syahwat
Ketika kamu hanya bisa pelesir aka studi banding tanpa terlewat
Jangan lagi kamu bilang semua ini untuk negara
Ketika kamu korupsi meski itu menurutmu tak seberapa
Ketika kamu bilang itu hanya gratifikasi ataupun sekedar cinderamata
Ketika kamu bilang itu hanya masalah sapi ataupun sekedar wanita
Jangan lagi kamu bilang apa-apa
Jangan lagi kamu curhat-curhat sambil berkaca-kaca
Jangan lagi kamu bernyanyi dibalik jutaan dusta
Jangan lagi kamu pidato muluk-muluk ketika kami rasa itu hanya dongeng semata
Yang kami mau Pemimpin yang bisa mengayomi
Bukan hanya mengayomi para mahasiswi-mahasiswi
Tapi melindungi dan menjaga kami
Rakyat dan penduduk Negeri ini
Yang kami mau Pemimpin yang jujur
Bukan jujur, yang suka menabung, baik hati ataupun suka bubur
Tapi Pemimpin yang bisa bawa negara ini keluar dari krisis berkepanjangan dari jaman leluhur
Pemimpin yang tidak korup dan bejat – itu saja kami sudah bersyukur
Yang kami mau Pemimpin yang berwibawa
Bukan Pemimpin yang selalu tebar pesona
Pemimpin yang bisa membuat kami mempunyai harga diri sebagai sebuah Bangsa
Yang membuat kami merasa bangga jadi rakyat Indonesia
related posts:
Buku Puisi Perjuangan
Puisi Politik
- Median Pemisah Jalur Kebencian
- Metal Satanis Virus Penggetar Sukma
- Muktamar Dewan Pemuda Flyover Pusat
- Mahkamah Angker Konstitusi Dimensi Astral
- Manipulasi Quick Count Dracula
- Merah Putih Kepala Suku Piningit
- Membangun Kerajaan Dari Balik Penjara
- Meditasi Hening Origami Politik
- Marginalisasi Berkah Devisa Negara
- Mikroba Keliling Pengantar Nikmat
Published: March 10, 2014 | Comments: